Sumber foto: google.com
AQIQAH AL HILAL – Setiap orang tua pasti pernah menghadapi situasi di mana si kecil tiba-tiba menangis, menjerit, atau bahkan berguling di lantai karena keinginannya tidak dipenuhi. Inilah yang disebut tantrum, sebuah ledakan emosi yang umum terjadi pada anak usia 1 hingga 4 tahun. Meski sering kali membuat panik atau malu, khususnya di tempat umum, tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak. Lantas, apa yang menyebabkan anak kecil tantrum? Apa yang bisa Orang Tua lakukan saat anak tantrum?
Mengapa Tantrum Terjadi?
Tantrum biasanya terjadi karena anak belum mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Perasaan frustrasi, lelah, lapar, atau merasa tidak dimengerti bisa memicu ledakan emosi ini. Tantrum juga bisa menjadi cara anak untuk menguji batasan dan reaksi orang tuanya.
Jangan Panik, Ini yang Bisa Orang Tua Lakukan
- Tetap Tenang
Reaksi orang tua sangat menentukan bagaimana situasi akan berkembang. Hindari membalas dengan kemarahan atau teriakan. Tarik napas dalam-dalam dan tetaplah bersikap tenang.
- Berikan Pelukan atau Sentuhan Lembut
Kadang, anak hanya butuh merasa aman dan dimengerti. Pelukan atau sentuhan lembut bisa membantu menenangkan emosi si kecil. Namun, jika ia menolak disentuh, beri ruang sejenak.
- Alihkan Perhatian
Mengalihkan perhatian si kecil ke hal lain yang lebih menarik bisa menjadi solusi cepat. Misalnya, ajak melihat sesuatu yang lucu atau berikan mainan favoritnya.
- Tegas Tapi Lembut
Jika tantrum disebabkan oleh keinginan yang tidak bisa dipenuhi, beri penjelasan secara sederhana. Tunjukkan empati namun tetap tegas, misalnya, “Ibu tahu kamu ingin permen, tapi sekarang bukan waktunya.”
- Cegah dengan Rutinitas
Anak cenderung lebih tenang jika memiliki rutinitas harian yang teratur, terutama dalam hal makan dan tidur. Anak yang lelah atau lapar lebih mudah mengalami tantrum.
- Beri Pilihan
Memberikan anak pilihan bisa memberinya rasa kontrol. Contohnya, “Kamu mau pakai baju merah atau biru hari ini?” Hal ini mengurangi kemungkinan anak merasa dipaksa.
Setelah Tantrum Mereda
Setelah si kecil tenang, ajak ia berbicara dan bantu ia mengenali emosinya. Ucapkan kalimat seperti, “Tadi kamu marah ya karena mainannya rusak?” Ini membantu anak belajar mengungkapkan perasaannya di masa depan dengan kata-kata, bukan dengan tantrum.
Dari penjelasan di atas, walaupun tantrum dapat membuat orang tua frustrasi, tapi ingatlah bahwa itu adalah bagian alami dari tumbuh kembang anak. Dengan tetap tenang, konsisten, dan penuh kasih sayang, orang tua bisa membantu anak melewati fase ini dengan baik. Jadi, saat si kecil tantrum, jangan panik ya, Bunda dan Ayah!
Semoga artikel ini membantu.
PENULIS: NAFISAH SAMRATUL F.
📱Info Pemesanan Aqiqah Al Hilal 🔽🔽🔽
CS WA Gegerkalong, Cilame 0812 2242 9223
CS WA Cibiru dan Jalan Golf 0877 0034 7724
CS WA Luar Bandung 0811 2233 1008
Aqiqah Al Hilal, Dobel Pahalanya Soleh Anaknya 💚